(KAYONG UTARA)- Seorang warga Desa Teluk Batang Utara, IWN, baru-baru ini mencuatkan kritik tajam terhadap Kepala Desa (Kades) Teluk Batang Utara, Lazuardi A., melalui media sosial Facebook. Kritik tersebut berkaitan dengan pembangunan di desa dan sejumlah kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bahkan, IWN turut memposting foto identitas dirinya, yakni KTP, dalam unggahannya tersebut.
Namun, dalam klarifikasinya kepada media, IWN mengungkapkan bahwa kritik tersebut bukanlah pendapat pribadi, melainkan dipengaruhi oleh beberapa akun Facebook anonim, yakni “Masyarakat Bersatu”, “Haji Soleh“, dan “Tony Zhang”. Menurut IWN, ia spontanitas menurut saja untuk memposting kritik tersebut,dan selanjutnya mengikuti saran dari akun-akun tersebut.
“Saya mengikuti saja saran yang diberikan oleh akun-akun itu,” kata IWN saat ditemui di kediamannya pada 27 Desember 2024. IWN mengaku bahwa dirinya tidak benar-benar mengetahui secara mendalam hal-hal yang dikritiknya, dan merasa terpengaruh oleh orang-orang di balik akun-akun tersebut.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Teluk Batang Utara, Masrad,mengatakan bahwa berdasarkan pengamatannya, IWN tidak mungkin melakukan hal tersebut secara sukarela. “Sebagai Ketua BPD yang selalu berinteraksi langsung dengan warga, saya sangat memahami kapasitas dan karakter mereka. Saya rasa IWN telah dipengaruhi oleh pihak lain untuk mengkritik hal-hal yang tidak jelas dan tidak pada tempatnya,” ujar Masrad.
Masrad menambahkan, dirinya berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan cara bijak dan kekeluargaan, agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat.
Pada Sabtu,28 Desember 2024, IWN dipanggil ke kantor desa untuk memberikan klarifikasi terkait unggahannya. Dalam kesempatan tersebut, IWN menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dianggap keliru tersebut. Ia juga memposting pernyataan permintaan maaf di akun Facebook-nya,serta menghapus postingan-postingan yang provokatif tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades)Teluk Batang Utara, Lazuardi A,Md menanggapi dengan bijak permintaan maaf tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak anti terhadap kritik, asalkan disampaikan dengan cara yang baik dan konstruktif. “Saya selalu terbuka terhadap kritik, selama itu disampaikan dengan cara yang baik dan benar serta bertujuan untuk pembangunan. “Kritik yang membangun akan selalu kami terima dengan lapang dada,” ujarnya.
Lazuardi juga mengingatkan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial. “Kami berharap warga dapat lebih bijak dalam bermedia sosial, dan tidak terpengaruh oleh bujukan atau hasutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.
Dengan adanya klarifikasi dan permintaan maaf dari IWN, diharapkan situasi ini dapat segera reda, dan hubungan antara warga serta perangkat desa dapat tetap harmonis.
Publisher : AU